Kita dan Tanda Baca

Jika kata adalah wujud representasi diri, maka aku adalah sebuah tanda tanya dalam sebuah kalimat retorik, tidak perlu dimengerti, kau sudah paham semua jawabannya, bahkan sebelum mengejaku.

Dan engkau adalah titik yang mengakhiri semua kalimat, menghentikan bacaan, dan menyelesaikan semua yang dituliskan. Titik juga lah yang mengharuskan semua kata untuk berhenti bercerita.

Dan pada akhirnya aku yang seharusnya dipahami sebagai tanda tanya, harus memahamimu dan mengurungkan niat untuk meneruskan kisah yang kutuliskan.

Kau mendefinisikan sebuah keegoisan, atau aku yang kurang paham apa maksud dari cerita yang kau hentikan dipertengahan paragraf?
Akan kucari tetap kucari tau, karena akulah sang tanda baca yang harusnya seperti itu.

Comments

Popular Posts